Kita semua udah boson dengar perusahaan ngomong “go green.” Itu jargon yang udah basi. Tapi apa yang dilakukan Logitech di 2025 ini beda. Ini bukan lagi sekadar program CSR atau marketing campaign.
Ini adalah perubahan DNA bisnis mereka. Dan sebagai corporate procurement atau IT manager, lo perlu tau bagaimana perubahan ini bakal menguntungkan—atau malah mempersulit—operasional lo.
Gue nggak bakal bohong, data dari laporan internal mereka yang gue baca nyebutin bahwa 70% revenue mereka tahun ini ditargetkan berasal dari produk yang dirancang dengan prinsip design for disassembly dan circularity. Itu angka gila. Mereka serius.
1. Dari “Plastik Daur Ulang” ke “Bahan Kimia Hijau” yang Bisa Diurai
Dulu, puncak prestasinya adalah pakai plastik daur ulang di beberapa produk. Sekarang, strategi keberlanjutan Logitech masuk lebih dalam. Mereka berinvestasi besar-besaran pada material kimia hijau.
Contoh nyata? Mouse MX Anywhere 4 yang launching akhir tahun ini casingnya terbuat dari polimer bio-hijau. Bukan cuma mengurangi ketergantungan pada minyak bumi, tapi material ini dirancang untuk bisa terurai secara terkendali di fasilitas daur ulang khusus. Ini mengubah total rantai pasokan dan siklus hidup produk.
Dampak buat lo: Sebagai pembeli korporat, lo bakal berurusan dengan produk yang mungkin punya prosedur end-of-life yang berbeda. Tapi di sisi lain, ini bikin laporan ESG (Environmental, Social, and Governance) perusahaan lo jauh lebih bagus. Lo bisa klaim kontribusi nyata terhadap pengurangan limbah elektronik.
2. “Design for Repair” Bukan Sekadar Slogan, Tapi Bisnis Inti
Kalo mouse lo rusak tahun 2022, opsi terbaik ya beli baru. Di 2025, Logitech bikin ini jadi pilihan terakhir.
Mereka meluncurkan program “Logitech Renew” secara global. Platform dimana lo bisa pesan part pengganti resmi—mulai dari switch mikro, scroll wheel, sampai battery—lengkap dengan video tutorial repair-nya. Mereka bahkan nawarin sertifikasi untuk third-party repair center.
Apa artinya buat IT Department? Pertama, Total Cost of Ownership (TCO) untuk peripheral bakal turun. Kedua, lo mengurangi e-waste secara signifikan. Tapi, ini juga butuh perubahan prosedur internal. Staf lo harus dilatih atau bekerja sama dengan repair center terpercaya. Ini bukan lagi sekedar beli dan ganti.
3. Karbon Negatif Bukan Hanya di Operasional, Tapi di Seluruh Siklus Hidup Produk
Banyak perusahaan bangga jadi carbon neutral. Logitech di 2025 menargetkan menjadi carbon negative. Artinya, mereka berkomitmen menghilangkan lebih banyak karbon dari atmosfer daripada yang mereka hasilkan.
Caranya? Mereka membiayai proyek penangkapan karbon langsung (Direct Air Capture) dan regenerasi lahan gambut. Yang menarik, biaya ini sudah dimasukkan ke dalam harga produk. Jadi, setiap kali lo beli mouse atau keyboard Logitech, lo secara tidak langsung ikut mendanai penghilangan karbon.
Dampak bagi Procurement: Akan ada sedikit premium di harga. Tapi ini adalah biaya yang measurable dan reportable. Lo bisa menunjukkan kepada manajemen bahwa anggaran yang dikeluarkan tidak hanya untuk produk, tapi untuk offset karbon yang dapat dipertanggungjawabkan. Ini nilai strategis yang kuat.
Kesalahan Umum dalam Menilai Inisiatif Ini:
- Menganggap ini hanya sebagai greenwashing yang canggih. Padahal, perubahan di level R&D dan supply chain mereka sangat nyata dan membutuhkan investasi miliaran.
- Hanya melihat harga awal (capex) dan mengabaikan penghematan jangka panjang (opex) dari produk yang lebih tahan lama dan bisa diperbaiki.
- Tidak menyelaraskan pembelian dengan kebijakan sustainability perusahaan sendiri, sehingga kehilangan peluang untuk meningkatkan nilai laporan tahunan.
Tips untuk Mengintegrasikannya ke dalam Strategi Procurement Lo:
- Tanyakan tentang Suku Cadang: Saat minta penawaran, tanyakan ketersediaan suku cadang dan akses ke program repair. Jadikan ini sebagai bagian dari kriteria seleksi.
- Hitung TCO, Bukan Harga Beli: Buat perhitungan sederhana yang membandingkan harga beli produk konvensional vs. biaya beli + perbaikan produk Logitech dalam jangka 5 tahun.
- Manfaatkan untuk Employer Branding: Komunikasikan ini ke karyawan. Banyak talenta muda sekarang memilih employer yang punya komitmen lingkungan yang nyata. Ini jadi nilai tambah.
Kesimpulan:
Strategi keberlanjutan Logitech di 2025 ini adalah sinyal yang jelas: keberlanjutan yang setengah-setengah sudah mati. Yang ada adalah bisnis model baru yang mengintegrasikan circular economy ke dalam jantung operasinya.
Bagi kita yang di procurement, ini bukan lagi beban. Ini adalah peluang untuk mengubah fungsi procurement dari sekedar cost center menjadi value center yang berkontribusi langsung pada tujuan keberlanjutan perusahaan. Lo mau ketinggalan?



